Oleh Tia
Ghose, Staf Penulis LiveScience | LiveScience.com
“Cuma sebentar kok melihat Facebook.”
Itulah yang sering dikatakan orang, sebelum akhirnya
menghabiskan berjam-jam menonton video kucing, mengomentari peluncuran produk
makanan di Instagram, dan berselancar guna mengetahui apa yang terjadi pada
Dolph Lundgren.
Jika Anda adalah salah satu dari orang itu, jangan bersedih. Itu
adalah tingkah laku yang alami, hal yang membuat internet terstruktur, kata
para ilmuwan.
Orang-orang cenderung mencari cara untuk membenarkan tindakan
mereka berselancar di dunia maya dengan cara kompulsif yang tidak diduga.
Keberadaan internet dan kurangnya batasan membuat orang-orang sering lupa
waktu, sehingga sukar berpaling dari internet.
“Internet tidak menyebabkan kecanduan sebagimana obat-obatan,”
kata Tom Stafford, ilmuwan kognitif di University of Sheffield di Inggris.
“Tapi internet itu kompulsif, menarik, dan menggangu.”
Anda
mendapat email
Manusia adalah mahluk sosial. Sebagai konsekuensinya, orang-orang akan menikmati berbagai informasi sosial yang tersedia melalui email dan situs-situs internet.
Manusia adalah mahluk sosial. Sebagai konsekuensinya, orang-orang akan menikmati berbagai informasi sosial yang tersedia melalui email dan situs-situs internet.
Email dan media sosial memiliki struktur yang sama seperti mesin
slot kasino yang kebanyakan berisi “sampah”, namun Anda terlalu sering mendapat
kejutan dalam dunia maya, seperti gosip menyenangkan atau email yang
menyedihkan, kata Stafford. Pembenaran itu malah akan menguatkan keinginan
untuk berselanaar di dunia maya.
Pembenaran yang tidak terduga terhadap internet memiliki
struktur yang sama seperti cara Ivan Pavlov melatih anjing, yang terjadi di
abad ke-19, ketika para anjing mengeluarkan air liur begitu mendengar bunyi
lonceng yang diidentikkan dengan memberi makan.
Selama beberapa waktu orang-orang menghubungkan isyarat (seperti
pesan instan atau halaman muka Facebook) dengan rasa senang yang memicu
kebahagiaan di otak. Orang-orang mulai terbiasa mengunjungi situs jejaring
sosial tersebut terus-menerus.
Hadapi
atau hindari
Membaca email atau memalingkan dari dari layar bisa menjadi respons “hadapi atau hindari,” kata Linda Stone, peneliti yang mempelajari dampak psikologi penggunaan internet.
Membaca email atau memalingkan dari dari layar bisa menjadi respons “hadapi atau hindari,” kata Linda Stone, peneliti yang mempelajari dampak psikologi penggunaan internet.
Stone menunjukkan bahwa sekitar 80 persen orang menahan napas
selama beberapa saat atau tidak mengambil napas panjang saat mereka membaca
email atau menatap layar komputer, kondisi yang ia sebut sebagai “email apnea.”
Situs internet terkadang memiliki konten penting yang
membutuhkan aksi atau respons, contohnya tugas dari atasan atau foto
pertunangan dari sahabat dekat Anda, jadi orang-orang mengantisipasinya dengan
menahan napas mereka dan menatap layar komputer.
Namun, menahan napas bisa memberikan pengaruh secara psikologis
yang membuat tubuh mengahdapi ancaman potensial atau “kejutan yang tidak
diduga.” Respons fisik secara terus-menurus tersebut dapat memberikan dampak
buruk terhadap kesehatan, kata Stone.
Tidak
ada batas
Alasan lain mengapa internet menyebabkan kecanduan adalah kurangnya batasan antara tugas-tugas, kata Stafford.
Alasan lain mengapa internet menyebabkan kecanduan adalah kurangnya batasan antara tugas-tugas, kata Stafford.
Seseorang mungkin menjelajah internet untuk “mencari sesuatu,
kemudian secara tidak disengaja mengunjungi Wikipedia, dan mencoba mencari tahu
apa saja yang pernah terjadi terhadap Depeche Mode,” kata Stafford merujuk pada
band itu.
Sejumlah penelitian menyebutkan bahwa keinginan sama seperti
kekuatan fisik, keinginan bisa menjadi pendorong kuat tapi juga bisa menjadi
lemah.
Karena internet selalu “aktif”, fokus terhadap pekerjaan membutuhkan
keinginan kuat seperti itu, yang bisa menguras kendali diri seseorang.
“Anda tidak akan pernah bisa menghindari godaan,” kata Stafford.
Tetapkan
batasan
Bagi mereka yang ingin menghilangkan ketergantungan terhadap dunia maya, ada beberapa cara sederhana untuk bisa mengatasinya.
Bagi mereka yang ingin menghilangkan ketergantungan terhadap dunia maya, ada beberapa cara sederhana untuk bisa mengatasinya.
Alat pemblokir situs yang membatasi waktu berselancar di dunia
maya bisa membantu orang-orang mengatasi masalah pengaturan waktu mereka. Cara
yang lain adalah menentukan rencana terlebih dahulu, dengan memantapkan diri
untuk bekerja selama 20 menit, atau sampai tugas Anda selesai dikerjakan, lalu
Anda bisa berselencar di dunia maya selama lima menit, kata Stafford.
“Teknologi adalah hal yang terstruktur,” kata Stafford kepada
LiveScience. “Tapi sebenarnya, secara psikologi, kita tidak sekadar memerlukan
hal yang terstruktur, dan hal itu masih dalam perdebatan.”
Sumber: LiveScience
0 comments:
Posting Komentar