Tampilkan postingan dengan label مختصر حلية طالب العلم. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label مختصر حلية طالب العلم. Tampilkan semua postingan
10/12/11
Posted By:
Mister
BEKAL PENUNTUT ILMU (PASAL YANG KEENAM)
BERHIAS DIRI DENGAN AMAL IBADAH
44 Di antara tanda ilmu yang bermanfaat:
a. Mengamalkannya.
b. Tidak suka sanjungan dan pujian serta tidak sombong terhadap orang lain.
c. Engkau bertambah tawadhu' (rendah diri) setiap kali bertambah ilmu.
d. Menghindar dari suka pujian, terkenal dan dunia.
e. Tidak mengaku punya ilmu.
f. Berburuk sangka terhadap diri sendiri dan berbaik sangka (husnuzh Zhan) terhadap orang lain.
Posted By:
Mister
BEKAL PENUNTUT ILMU (PASAL KETUJUH)
PERINGATAN-PERINGATAN
54. Mimpi di saat jaga: Hindarilah bermimpi di saat jaga, dan di antaranya adalah bahwa engkau mengaku mengetahui sesuatu yang engkau tidak ketahui, atau menguasai sesuatu yang tidak engkau kuasai. Jika engkau melakukan hal itu maka ia merupakan hijab (penghalang) tebal untuk mendapatkan ilmu.
55. Janganlah engkau menjadi 'Aba Syibr':
Dikatakan: ilmu ada tiga jengkal, barangsiapa yang masuk di jengkal pertama niscaya ia sombong, dan barangsiapa yang masuk di jengkal kedua niscaya ia tawadhu' (rendah diri), dan barangsiapa yang masuk di jengkal ketiga niscaya ia mengetahui bahwa ia ia tidak mengetahui.
56. Maju ke depan (menjadi pemimpin) sebelum ahli:
Hindarilah maju ke depan sebelum ahli, maka ia merupakan penyakit dalam ilmu dan amal.
23. Tanammur (seolah-olah ahli) dengan ilmu: Hindarilah apa yang dilakukan oleh orang-orang yang bangkrut dalam ilmu, ia muraja'ah satu masalah atau dua masalah. Lalu apabila di satu majelis ada orang yang dijadikan panutan, ia membahas dua masalah itu untuk menampakan ilmunya. Perbuatan ini sangat buruk, setidaknya ia mengetahui bahwa manusia mengetahi hakikatnya.
Posted By:
Mister
BEKAL PENUNTUT ILMU (PASAL KELIMA)
ADAB PENUNTUT ILMU DALAM KEHIDUPAN ILMIYAHNYA
24. Semangat tinggi dalam ilmu:
Antara tabiat Islam adalah berhias diri dengan semangat tinggi, dalam ilmu maka ia akan memberimu (dengan ijin Allah SWT) kebaikan yang tidak terputus, agar engkau naik pada derajat yang sempurna. Maka mengalirlah di dalam pembuluh darah (urat) yaitu darah kecerdasan, dan melompat di lapangan ilmu dan amal.
Janganlah engkau melakukan kesalahan, lalu engkau campur adukan di antara semangat tinggi dan kesombongan, semangat tinggi adalah hiasan warisan para nabi dan sombong adalah penyakit orang yang sakit dengan penyakit orang-orang yang angkuh.
25. Bergairah dalam menuntut ilmu:
Engkau harus memperbanyak warisan Nabi muhammad SAW dan kerahkanlah kemampuanmu dalam menuntut ilmu dan mencari, sebanyak apapun ilmu yang ada padamu. Ingatlah: Berapa banyak yang ditinggalkan generasi terdahulu untuk generasi berikutnya."
Posted By:
Mister
BEKAL PENUNTUT ILMU (PASAL KEEMPAT)
ADAB BERTEMAN
20. Berhati-hati terhadap teman yang jahat:
Sebagaimana keturunan yang bisa menular, maka begitu juga sesungguhnya adab yang buruk juga bisa menular, karena perilaku bisa berpindah, tabiat bisa mencuri, dan manusia sama seperti rombongan burung kecil yang dibentuk untuk meniru satu sama lain. Maka berhati-hatilah dari pergaulan bersama orang yang seperti itu, maka sesungguhnya ia sangat halus. Pilihlah untuk persahabatan orang yang membantumu mencapai tujuanmu, mendekatkan engkau kepada Rabb-mu, menyetujui di atas kemuliaan tujuanmu. Dan carilah teman dengan teliti, karena teman itu ada tiga:
1. Teman manfaat.
2. Teman kenikmatan
3. Teman kemuliaan.
Posted By:
Mister
BEKAL PENUNTUT ILMU (PASAL KEDUA)
TATA CARA MENUNTUT DAN MENGAMBIL ILMU
16. Tata cara menuntut ilmu dan tingkatannya:
'Barangsiapa yang tidak mantap dalam ilmu dasar niscaya ia terhalang untuk sampai' dan 'barangsiapa yang mencari ilmu secara menyeluruh niscaya ia akan mendapatkan nya secara menyeluruh', dan atas dasar itulah maka harus memulai dari dasar bagi setiap bidang ilmu yang dituntut, dengan cara mencatat dasar dan kesimpulannya di hadapan syaikh yang baik.
Firman Allah SWT:
وَقُرْءَانًا فَرَقْنَاهُ لِتَقْرَأَهُ عَلَى النَّاسِ عَلَى مُكْثٍ وَنَزَّلْنَاهُ تَنزِيلاً
Dan al-Qur'an itu telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya bagian demi bagian. (QS. al-Isra:106)
وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْلاَ نُزِّلَ عَلَيْهِ الْقُرْءَانُ جُمْلَةً وَاحِدَةً كَذَلِكَ لِنُثَبِّتَ بِهِ فُؤَادَكَ وَرَتَّلْنَاهُ تَرْتِيلاً
Berkatalah orang-orang kafir:"Mengapa al-Qur'an itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja?"; demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacakannya secara tartil (teratur dan benar). (QS. al-Furqan:32)
Posted By:
Mister
BEKAL PENUNTUT ILMU (PASAL KETIGA)
ADAB PENUNTUT ILMU BERSAMA GURUNYA
18. Menjaga kehormatan guru:
Sudah diketahui bahwa ilmu tidak diambil dari kitab secara langsung, tetapi harus lewat guru yang memantapkan kepadanya kunci-kunci menuntut ilmu, agar aman dari kesalahan dan kekeliruan. Oleh karena itu engkau harus menjaga kehormatan guru, sungguh hal itu adalah tanda keberhasilan. Hendaklah gurumu menjadi tempat penghormatan dan penghargaan darimu. Beradablah saat engkau duduk dan berbicara bersamanya, bertanya dan mendengar dengan baik. Beradab dengan baik saat membolak-balikan kitab di hadapannya, meninggalkan perdebatan di hadapannya. Tidak mendahuluinya saat berbicara, atau berjalan, atau banyak berbicara di sisinya, atau ikut campur dalam pembicaraan dan mengajarnya dengan ucapan darimu. Jangan terlalu banyak bertanya, terutama saat di tengah orang banyak.
Posted By:
Mister
BEKAL PENUNTUT ILMU
بسم الله الرحمن الرحيم
Asy-Syaikh Bakar bin Abdullah Abu Zaid
Segala puji bagi Allah SWT semata, shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada makhluk-Nya yang terbaik, nabi kitab Muhammad SAW, keluarga dan para sahabatnya. Amma ba'du:
Tidak disangsikan lagi bahwa menuntut ilmu memiliki adab-adab yang sangat banyak, dan konsekuwensi penuntut ilmu dengan meluruskan langkahnya, sama saja bersama gurunya atau teman-temannya, meringkaskan jalan baginya, membimbingnya menuju keberhasilan dan kesuksesan.
Kebutuhan penuntut ilmu terhadap adab sama seperti kebutuhan jiwa terhadap udara. Dan dengan adab ia bisa memahami ilmu dan sekadar penghormatan murid terhadap gurunya, ia mengambil manfaat dari ilmunya.
Langganan:
Postingan (Atom)