Tampilkan postingan dengan label Teaching and Learning. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Teaching and Learning. Tampilkan semua postingan
19/09/12
Posted By:
Mister
Andai Perpustakaan Buka Ssampai Jam 12 Malam
"I have imagined that paradise will be a kind of library." (Jorge Luis Borges)
MENGANDAIKAN surga seperti perpustakaan, memang pembayangan berlebihan. Hanya orang kecanduan bau buku dan gila baca yang bisa
Posted By:
Mister
Macam – Macam Kepribadian Anak
Kali ini kita akan membahas bagian yang tidak kalah pentingnya yaitu bagian tentang kepribadian, inilah dasar dari pembentukan karakter seorang anak. Mengapa kita perlu membahas tentang kepribadian,
10/08/12
Posted By:
Mister
MAKALAH ILMU PENDIDIKAN TENTANG ANALISIS KURIKULUM 2006 (KTSP) DAN PEMBELAJARAN PKn Di KELAS I SD
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka secara otomatis pola pikir masyarakat berkembang dalam setiap aspek. Hal ini sangat berbengaruh besar terutama dalam dunia pendidikan yang menuntut adanya inovasi baru yang dapat menimbulkan perubahan, secara kualitatif yang berbeda dengan sebelumnya. Tanggung jawab melaksanakan inovasi diantaranya terletak pada penyelenggaraan pendidikan di sekolah, dimana guru memegang peranan utama dan bertanggung jawab menyebarluaskan gagasan baru, baik terhadap siswa maupun masyarakat melalui proses pengajaran dalam kelas.
Posted By:
Mister
MAKALAH ILMU PENDIDIKAN TENTANG ANALISIS KURIKULUM 2006 (KTSP) DAN PEMBELAJARAN PKn Di KELAS I SD
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari hasil analisis KTSP dan proses pembelajaran PKn di kelas I SD, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Perubahan kurikulum yang terjadi dalam dunia pendidikan sejalan dengan IPTEK yang terus berkembang.
2. Kurikulum 2006 (KTSP) dalam pembelajaran PKn mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk melahirkan peserta didik sebagai ilmuan professional sekaligus warga negara Indonesia yang taat terhadap peraturan dan norma yang berlaku di masyarakat serta cinta tanah air (Nasionalisme) yang tinggi.
3. Kelebihan dari kurikulum 2006 (KTSP) yaitu mendorong terwujudnya otonomi sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan, mendorong guru dan pihak manajemen sekolah untuk meningkatkan kreatifitas dalam program pendidikan, menitikberatkan dan mengembangkan mata pelajaran tertentu bagi kebutuhan peserta didik, dan memberikan peluang yang lebih luas untuk mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan sekolah.
Posted By:
Mister
MAKALAH ILMU PENDIDIKAN TENTANG ANALISIS KURIKULUM 2006 (KTSP) DAN PEMBELAJARAN PKn Di KELAS I SD
BAB II
ANALISIS PEMBELAJARAN PKn BERDASARKAN KTSP
2.1 Analisis Isi Kurikulum 2006 (KTSP)
Kurikulum merupakan seperangkat perencanaan dan pengaturan mengenai tujuan isi dan bahan pengajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyediaan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) yang diberlakukan Departemen Pendidikan Nasional melalui Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), sesungguhnya dimaksudkan untuk mempertegas pelaksanaan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi) artinya kurikulum baru initetap memberikan tekanan pada pengembangan kompetensi siswa.
02/06/12
Posted By:
Mister
KTSP: Antara Harapan dan Tantangan
Percepatan arus informasi dalam era globalisasi dewasa ini sangat menuntut semua bidang kehidupan untuk menyesuaikan visi, misi, tujuan, dan strateginya agar sesuai dengan kebutuhan, dan tidak ketinggalan zaman dari bangsa lain. Penyesuaian tersebut secara langsung mengubah tatanan dalam sistem makro, meso, maupun mikro, demikian halnya dalam sistem pendidikan. Sistem pendidikan nasional senantiasa harus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan yang terjadi baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional (global).
10/03/12
Posted By:
Mister
Hakiki Pembelajaran Kontekstual
Pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning) adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari, dengan melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran efektif, yakni: konstruktivisme (Constructivism), bertanya (Questioning), menemukan ( Inquiri), masyarakat belajar (Learning Community), pemodelan (Modeling), dan penilaian sebenarnya (Authentic Assessment).
Posted By:
Mister
Prosedur Pembelajaran Kontekstual
SETIAP siswa memiliki gaya belajar sendiri. Bobbi Deporter (1992) menyebutkan hal itu sebagai unsur modalitas belajar. Menurutnya ada tiga belajar pada tiap diri siswa dimana tiap orang memiliki kecenderungan terhadap salah satunya. Ketiga hal itu adalah visual, auditorial, dan kinestetis. Siswa yang memiliki kece-nderungan visual akan cenderung belajar dengan cara melihat. Siswa dengan kecenderungan auditorial akan lebih tertarik untuk belajar dengan mendengarkan suara-suara. Sementara siswa dengan karakter kinestetis akan lebih tertarik untuk praktek dengan me-lakukan suatu kegiatan atau menyentuh secara langsung.
Posted By:
Mister
Pembelajaran Konstektual dan Motivasi Siswa
Selama ini kita menyadari bahwa kelas-kelas kita tidak produktif. Sehari-hari kelas hanya diisi dengan ceramah, sementara siswa dipaksa menerima dan menghafal materi pelajaran yang diberikan.
Dengan pendekatan kontekstual (CTL) yang mengutamakan strategi belajar daripada hasil, siswa diharapkan belajar melalui ‘mengalami’ dengan mengkonstruksi pengetahuan yang dimilikinya dan menerapkan pada situasi dunia nyata siswa, dapat mengubah anggapan kelas yang kurang produktif menjadi kelas yang aktif dengan pembelajaran yang menyenangkan (enjoyable learning).
Posted By:
Mister
Guru dan Siswa Dalam Pembelajaran Kontekstual
KONSEP belajar aktif sudah dikembangkan oleh Confusius, 2400 tahun yang silam dengan mengemukakan teori sebagai berikut, selanjutnya Mel Silberman dalam bukunya ” Active Learning ”, 101 Strategi Pembelajaran Aktif, 2002 mengembangkan pernyataan Confusius Belajar Aktif sebagai berikut :
Posted By:
Mister
Mengapa Pembelajaran Kontekstual?
Ada banyak model-model pembelajaran yang dapat dilakukan dan diaplikasi oleh guru di dalam proses pembelajaran mata pelajaran yang diasuhnya. Model-model pembelajaran tersebut jelas untuk menganulir atau menghilangkan kesan pembelajaran tradisional. Memang tidak pula kita pungkiri bahwa model pembelajaran tradisional tidaklah mungkin untuk kita tinggalkan dalam pembelajaran. Akan tetapi penggunaan model pembelajaran ini hanya terbatas untuk membuka atau penyampaian awal saja, sehingga siswa memahami persoalan yang akan dipelajari mereka. Merubah paradigma pembelajaran yang selama ini guru mutlak mentranfer ilmu dan membosankan serta kondisi siswa pasif, guru lebih mendominasi proses pembelajaran, sehingga siswa terkesan tidak aktif dan kreatif.
Posted By:
Mister
Sejarah Pembelajaran Kontekstual
PEMBELAJARAN Berbasis Kontekstual (Contextual teaching and Learning telah lama sekali diusulkan oleh John Dewey pada tahun 1916 yang menyarankan agar kurikulum dan metodologi pembelajaran dikaitkan langsung dengan minat dan pengalaman siswa. Dewey tidak menyetujui konsentrasi pembelajaran pada pengembangan intelektual terpisah dari pengembangan aspek kepribadian. Dewey juga tidak menyetujui dijauhkannya kegiatan pembelajaran di sekolah dengan kegiatan di dunia kerja dan di dunia nyata sehari-hari.
Posted By:
Mister
Teori Pembelajaran Vygotsky dalam Cooperative Learning
Vygotsky adalah salah seorang tokoh konstrutivisme. Hal terpenting dari teorinya adalah pentingnya interaksi antara aspek internal dan eksternal pembelajaran dengan menekankan aspek ling-kungan sosial pembelajaran. Vygotsky yakin bahwa pembelajaran terjadi ketika siswa bekerja menangani tugas-tugas yang belum dipelajari, namun tugas-tugas itu masih berada dalam jangkauan kemampuannya atau tugas-tugas itu berada dalam zona perkem-bangan proksimal (zone of proximal development).
Posted By:
Mister
Teori Pembelajaran Ausubel
Teori pembelajaran Ausabel merupakan salah satu dari sekian banyaknya teori pembelajaran yang menjadi dasar dalam cooperative learning. David Ausubel adalah seorang ahli psikologi pendidikan. Menurut Ausubel (Dahar 1996) bahan subjek yang dipelajari siswa mestilah “bermakna” (meaningfull). Pembelajaran bermakna merupakan suatu proses mengaitkan informasi baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang. Struktur kognitif ialah fakta-fakta, konsep-konsep, dan generalisasi-generalisasi yang telah disiswai dan diingat siswa. Suparno (1997) mengatakan pembelajaran bermakna adalah suatu proses pembelajaran di mana informasi baru dihubungkan dengan struktur pengertian yang sudah dimiliki seseorang yang sedang melalui pembelajaran.
30/09/11
Posted By:
Mister
QUANTUM TEACHING
Sejalan dengan perkembangan dunia pendidikan, ditemukan sebuah pendekatan pengajaran yang disebut dengan Quantum Teaching. Quantum Teaching sendiri berawal dari sebuah upaya Dr Georgi Lozanov, pendidik asal Bulgaria, yang bereksperimen dengan suggestology. Prinsipnya, sugesti dapat dan pasti mempengaruhi hasil belajar.
Langganan:
Postingan (Atom)